Kamis, 19 Februari 2015

BISNISMAN PEMULA

Banyak orang memberanikan diri memulai suatu usaha baru, baik itu sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki atau jurusan waktu dia sekolah dulu maupun yang tidak sesuai. Semua itu sah - sah saja, oke - oke saja. Bagi yang sesuai dengan bidang ilmunya, tentu ini merupakan suatu keuntungan tersendiri, karena sudah mempunyai modal pengetahuan walaupun sifatnya masih teoritis. Namun bagi mereka yang sama sekali berbeda dengan ilmu yang dikusai/dimiliki saat itu, itupun tidak perlu berkecil hati. Fakta membuktikan bahwa banyak orang sukses yang mempunyai latar belakang ilmu yang sama sekali berbeda dengan usaha/bisnis yang digelutinya, bahkan tidak sedikit yang hanya lulusan SD atau malah tidak sekolah, karena realitanya, ilmu di bangku sekolah hanya menyumbang sekian persen saja dalam dunia bisnis, walaupun tetaplah penting. Namun yang paling utama adalah attitude/sikap mental dari orang itu sendiri. Inilah yang selalu dinasehatkan oleh para motivator, orang bijak dan sebagainya.
Sikap mental memegang peranan yang dominan di hampir seluruh aspek kehidupan, apalagi dalam dunia usaha, yang mau tidak mau akan selalu berkaitan dengan orang lain, baik konsumen/costumer, atau pemasok, atau juga orang - orang yang terlibat di dalam perusahaan itu sendiri. Kalau kita sebagai karyawan misalnya, terus kita mempunyai atasan yang kasar, pemarah, bengis apa yang ada di benak kita? Atau kalau kita sebagai konsumen/pelanggan sebuah produk/jasa tertentu, terus kita dilayani dengan muka cemberut, kata - kata yang ketus, atau sikap yang tidak menghargai kepada kita sebagai konsumen, bahkan misalnya tidak sesuai dengan waktu yang disepakati,  tentu kita akan komplain, walaupun barang/produk yang dihasilkan sebenarnya bagus.
Kembali ke topik memulai sebuah usaha baru, ada banyak alasan orang memulai sebuah usaha, misalnya saja, karena menjelang pensiun, karena di PHK, karena sudah lulus kuliah/sekolah, karena bangkrut di usaha yang lama, atau karena mau membuka usaha lain di samping usaha yang sudah berjalan, dll. Bagi yang sudah berpengalaman, apalagi yang niatnya ekspansi ke usaha baru di luar usaha yang sudah berjalan, tentu perencanaan dibuat dengan sedemikian rupa, matang, dan melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda, namun masih berkaitan dengan usaha yang akan dirintis, apalagi mereka sudah mengantongi petunjuk/guru yang baik yaitu pengalaman.  Akan tetapi bagaimana dengan yang masih pemula? Apakah sudah matang dalam membuat perencanaan? Secara teknis, tentunya masih ada beberapa kekurangan di sana sini. Sekali lagi, tidak perlu berkecil hati. Yang kita perlukan adalah memulai, mengeksekusi rencana - rencana yang sudah dibuat. Dalam perjalanannya, nanti akan ketemu hambatan, kendala, masalah, baik yang sifatnya teknis maupun non teknis, intern maupun ekstern, itu biasa, tidak perlu takut. Dengan kemauan berusaha, tekad yang kuat, tidak menyerah, dan berdoa, insyaAlloh akan diberi jalan. Pengalaman memang guru yang baik, tapi kita tidak harus mengalaminya sendiri kan? Kita bisa belajar dari pengalaman/kesalahan orang lain.Semua kendala dan hambatan adalah bagian dari proses mengembangkan usaha kita. Orang - orang yang kita lihat sukses, dulunya juga mengalami hal ini, dan buktinya mereka bisa.Sekali lagi, kita hanya perlu segera memulai. Ingat. perjalanan 1000 kilo meter, dimulai dengan satu langkah.
Ada satu hal yang juga penting bagi pemula, terutama yang bergerak di bidang usaha yang sama, untuk mempercepat pengetahuan dan ilmu, bahkan dalam menjalin relasi, akan lebih baik jika para pemula ini bersatu, berkelompok, membentuk sebuah wadah untuk bersilaturrohmi, berdiskusi satu sama lain. Di ajang inilah nantinya kita bisa bertukar pengalaman, sharing ilmu, tanpa kita sendiri harus mengalami, cukup melihat, mengamati, menganalisa pengalaman sodara - sodara kita. Tentu karena namanya bertukar, kita juga harus berkontribusi membagi pengalaman yang kita punya kepada yang lain, baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung. InsyaAlloh, suatu saat akan berguna walau saat itu mungkin belum. Semua akan ada saatnya. Tidak ada yang sia - sia.

0 komentar:

Posting Komentar