Di mana – mana, yang “biasa” saja,
harganya ya biasa, hasilnya ya biasa, nilainya juga biasa saja, bahkan mungkin
rasanya pun biasa saja.
Untuk membuahkan hasil yang luar
biasa, dibutuhkan usaha yang luar biasa, system yang luar biasa, strategi yang luar biasa, kemampuan yang luar biasa, semangat
dan tekad yang luar biasa, dan masih banyak lagi hal - hal luar biasa yang
lain. Kalaupun ada yang berhasil luar biasa, sedangkan kita tidak melihat
beberapa hal luar biasa yang mempengaruhi, pasti ada hal lain/factor lain/ yang
luar biasa, yang kita tidak tahu/tidak melihatnya. Orang bilang ada factor X.
Artinya, tetap saja ada factor luar biasa yang mempengaruhi.
Sesuai dengan hukum sebab akibat,
ada sebab, maka akan timbul akibat, kita akan mendapatkan hasil sesuai dengan
yang kita usahakan, tentunya atas Ijin
Alloh SWT.
Kalau kita mengusahakan sesuatu
dengan cara yang tidak biasa atau berbeda dengan yang orang lain biasa lakukan,
niscaya akan mendapat banyak kritikan, pertanyaan, bahkan cibiran yang semua
intinya meragukan, meremehkan usaha kita. Tapi, tidak perlu kita berkecil hati,
ciut nyali, bahkan mundur. Fakta mengatakan betapa banyak para penemu (teknologi
atau apapun), pada awalnya bahkan mereka dianggap gila, mustahil dengan ide,
gagasan atau usaha yang dilakukan. Tapi lihatlah hasilnya, banyak penemuan(misalnya
telepon, lampu, kereta, computer dll) yang akhirnya menjadikan manusia lebih
mudah mengerjakan sesuatu, lebih enak, lebih nyaman, lebih cepat, dan lain
sebagainya. Janganlah kita takut untuk berpikir, bertindak yang tidak biasanya
atau di luar kebiasaan orang. THINK OUT OF THE BOX. Ingat, dalam dunia usaha(bidang apapun), kita jadikan yang
tidak mungkin menjadi mungkin, kalau sudah mungkin, lalu kita perbesar
kemungkinan itu, sampai akhirnya kita berhasil.
Kegagalan mungkin saja akan
menyertai usaha kita, tapi dengan kegagalan itu, kita jadi tahu cara yang kita
gunakan kemarin tidak tepat atau kurang tepat, sehingga kita bisa pikirkan cara
yang berbeda/cara baru untuk usaha/ percobaan
berikutnya. Thomas Alfa Edison butuh 1000 kali percobaan untuk berhasil menyalakan lampu pijar (ada yang bilang 9.999 kali), Kolonel Sanders (penemu Kentucky Fried Chicken) baru berhasil sukses setelah ditolak sebanyak 1009 kali dalam menawarkan resepnya. Lantas berapa kali kita BERANI gagal dan bangkit lagi? (berani di sini tidak berarti harus loh). Yang paling penting adalah tidak menyerah, karena kegagalan yang sebenarnya adalah "menyerah" itu sendiri. Pesan Bang Thomas," Betapa banyak orang yang menyerah padahal hanya perlu beberapa langkah lagi untuk sampai pada keberhasilan". Sob, sebenarnya kita lebih berani dari yang kita duga, lebih kuat
dari yang kita tahu, bahkan lebih pintar dari yang kita kira, namun semua itu
tersembunyi di balik dinding tipis yang bernama “KERAGU - RAGUAN”. So, jangan
kita ragu, hajar saja. Berpikir, berhitung, pertimbangan memang perlu, tapi
terlalu banyak berpikir, berhitung dan terlalu banyak pertimbangan, kita tidak akan
jadi melangkah. Sedangkan yang kita butuhkan adalah segera eksekusi, mulai,
lalu sambil berjalan, kita belajar dari
pengalaman. Hanya satu cara untuk tahu/menguji planning kita, yaitu “DICOBA”.
Dan yang paling penting, setelah kita maksimal berusaha, serahkan hasilnya
kepada Sang Penentu, Alloh SWT, karena wilayah hasil bukanlah wilayah kita,
melainkan wilayah/hak Alloh. Bagian/wilayah kita adalah berusaha/ikhtiyar, dan
berdoa. Sudah, itu saja.
Perkara misalnya nanti kita
gagal, itupun tetap baik buat kita, karena kita tambah ilmu/pengalaman, dan
mungkin saja kalau kita langsung berhasil, maka kita tidak akan belajar, atau
malah jadi sombong/besar kepala. Ingat kata Alloh,”Boleh jadi kamu tidak menyukai
sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal
itu buruk bagimu. Alloh mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS Al
Baqoroh : 216).
0 komentar:
Posting Komentar